Kami mengutip sebuah tulisan tentang Hari Guru Nasional.
*Hari Guru Nasional diperingati setiap 25 November. Tahun 2021 ini, pada peringatan Hari Guru Nasional Kementerian Agama RI mengangkat tema “Guru Peduli Cerdaskan Anak Negeri”.
Secara utuh logo Hari Guru Nasional membentuk ilustrasi guru memeluk murid. Pelukan merupakan wujud kepedulian guru terhadap Pendidikan untuk melahirkan anak negeri yang berkarakter, cerdas dan berwawasan luas. Jika dilihat secara keseluruhan, logo ini melambangkan sebuah pelukan.
Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Muhammad Zain menjelaskan, bahwa bentuk logo memiliki filosofi sebagai pelindung, "Artinya, bahwa guru adalah orang tua kedua bagi murid, menjadi pelindung di dalam maupun di luar madrasah," Katanya di Jakarta, Rabu (17/11/2021)
Logo, lanjut Zain, bahwa lambang yang diletakan pada posisi arah menghadap ke atas terlihat seperti simbol bunga tulip yang melambangkan kasih sayang, bahwa cinta guru tampa pamrih yang mendalam kepada murid.
Begitupun, lanjutnya lagi, bahwa ketika diposisikan menghadap miring ke atas, seperti lembaran buku yang terbuka melambangkan mencerdaskan, bahwa guru berperan penting mencerdaskan anak negeri sebagai generasi penerus bangsa.
"Bentuk logo juga dimaknai berbagi, yakni berbagi pengetahuan dan berbagi untuk pemulihan Pendidikan di Indonesia," Kata Doktor lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menjelaskan.
Selain itu juga, Zain menjelaskan bahwa, dalam logo ada filosofi spirit, bahwa semangat dan komitmen guru untuk membentuk karakter murid atau peserta didik dilingkungan madrasah.
Selanjutnya, untuk warna-warna yang digunakan pada logo Hari Guru Nasional 2021 mempresentasikan sifat-sifat yang dimiliki guru, yaitu warna Kuning menghadirkan ceria dan optimis, Hijau mempresentasikan religious dan harmonis, Biru menampilkan cerdas dan bijaksana serta Orange menghadirkan rasa hangat dalam hal simpati dan empati.*
Dari makna logo "Hari Guru Nasional" ini kami dapat memetik suatu pesan bahwa saatnya kita menghadirkan kembali *Jiwa Guru* dalam diri kita ketika mendidik anak-anak. Kita tidak hanya bangga dengan memasang twibbon "Selamat Hari Guru Nasional" tanpa memaknai apa arti dari ungkapan tersebut.
Ada pepatah arab mengatakan :
المادة مهمة ولكن الطريقةاهم من المادة، الطريقة مهمة ولكن من المدرس اهم من الطريقة، المدرس مهم ولكن روح المدرس اهم من المدرس م
" Materi itu penting, akan tetapi metode lebih penting daripada materi. Metode itu penting, akan tetapi guru lebih penting daripada metode. Guru itu penting, akan tetapi Jiwa seorang guru jauh lebih penting daripada guru itu sendiri".
Jadi, untuk berhasilnya proses pembelajaran ada beberapa komponen penting yang mesti ada, di antaranya materi, metode dan guru serta siswa sendiri yang satu sama lain saling bersinergi. Sebagus apapun materi yang disampaikan apabila metode ataupun strategi yang digunakan kurang tepat tentu tidak akan mencapai sasaran yang tepat. Begitu pula sebagus apapun metode yang digunakan apabila guru yang bersangkutan kurang mampu menyampaikan, maka tujuan pembelajaran tidak akan tercapai secara maksimal. Dan yang lebih dari semua itu adalah Jiwa (ruh) guru. Sehingga dalam menjalankan tugas kewajibannya secara lahir dan bathin, dengan senantiasa membangun kedekatan dengan Sang Khalik serta mengajar sepenuh jiwa dan cinta terhadap anak didik kita.
Mari tanamkan kembali semangat kita untuk mendidik anak didik kita dengan hati dan kasih sayang, dengan rasa simpati dan empati terhadap mereka. Dengan merangkul bukan memukul, dengan mengajak bukan mengejek. Sesuatu yang disampaikan dengan hati maka akan sampai ke dalam hati.
Kita memohon kepada Allah SWT, semoga apa yang kita cita-citakan yaitu membentuk generasi penerus anak negeri yang cerdas, soleh dan berakhlak mulia dapat terwujud. Serta tujuan akhir kita mendapat pahala amal jariyah yang terus mengalir meskipun kita sudah tidak ada di dunia ini.
#Selamat Hari Guru Nasional#Guru Peduli Cerdaskan Anak Negeri#
Tasikmalaya, 25 Nopember 2021